Angin pun letih. Berhentilah sebentar istirahat
Mentari luka. Meleleh di balik senja
Biru
Burung-burung duka. Menggebu
O dukaku, nestapaku
datanglah. Segera mendaratlah engkau
di sini. Sungai-sungai derita
Keluh angin dan senja yang biru
Sekilas berdenting lagu
mendatar berguling-guling
Hilang. Berhenti. Berdentam di balik kenangan
Berderap sepatu-sepatu badai. Sangsai
Menangis ia.
Alam yang biru
Pucat.
Senja yang biru
Siapakah itu
yang menari-nari di padang hijau
Rumputan seakan menyala. Terbakar
mentari yang timbul-tenggelam
dalam duka dan tangis
Siapakah engkau
yang memacu dukaku, meniti
sepanjang sisa-sisa cahaya surya?
Senja yang biru
Biru selamanya
Duka. Duka
Biru
dan Duka
Mentari luka. Meleleh di balik senja
Biru
Burung-burung duka. Menggebu
O dukaku, nestapaku
datanglah. Segera mendaratlah engkau
di sini. Sungai-sungai derita
Keluh angin dan senja yang biru
Sekilas berdenting lagu
mendatar berguling-guling
Hilang. Berhenti. Berdentam di balik kenangan
Berderap sepatu-sepatu badai. Sangsai
Menangis ia.
Alam yang biru
Pucat.
Senja yang biru
Siapakah itu
yang menari-nari di padang hijau
Rumputan seakan menyala. Terbakar
mentari yang timbul-tenggelam
dalam duka dan tangis
Siapakah engkau
yang memacu dukaku, meniti
sepanjang sisa-sisa cahaya surya?
Senja yang biru
Biru selamanya
Duka. Duka
Biru
dan Duka
(1969)
Komentar
Posting Komentar